
PT Pertamina (Persero) telah menunjukkan kinerja keuangan yang impresif dalam tiga tahun terakhir, dengan peningkatan pendapatan sebesar 15% dari tahun 2022 hingga 2024. Berikut adalah rincian pencapaian perusahaan selama periode tersebut:
Tahun 2022: Rekor Pendapatan dan Laba Bersih
Pada tahun 2022, Pertamina mencatat pendapatan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, mencapai USD 84,89 miliar atau sekitar Rp 1.262 triliun. Angka ini meningkat 48% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar USD 57,5 miliar. Laba bersih perusahaan juga melonjak 86% menjadi USD 3,81 miliar atau Rp 56,6 triliun, dibandingkan dengan USD 2,05 miliar atau Rp 29,3 triliun pada tahun 2021. Peningkatan ini tidak hanya didorong oleh kenaikan produksi dan penjualan migas, tetapi juga oleh upaya optimalisasi biaya yang menghasilkan penghematan hingga USD 3,273 miliar selama periode 2021-2022.
Tahun 2023: Pertumbuhan Laba di Tengah Penurunan Pendapatan
Memasuki tahun 2023, meskipun pendapatan Pertamina mengalami penurunan menjadi USD 75,79 miliar, laba bersih perusahaan justru meningkat sebesar 17% menjadi USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun. Kenaikan laba ini dicapai melalui pengelolaan efisiensi, optimalisasi biaya, serta dukungan pemerintah dalam bentuk pembayaran kompensasi harga yang mencapai Rp 119,31 triliun selama tahun tersebut.
Tahun 2024: Stabilitas di Tengah Tantangan Global
Hingga Oktober 2024, Pertamina membukukan pendapatan sebesar USD 62,5 miliar atau sekitar Rp 989,5 triliun, dengan laba bersih mencapai USD 2,66 miliar atau sekitar Rp 42,1 triliun. Meskipun menghadapi tantangan berupa penurunan harga komoditas migas global, perusahaan optimis dapat mencapai pendapatan yang setara dengan tahun sebelumnya pada akhir 2024. Strategi yang diterapkan meliputi efisiensi operasional dan pemaksimalan bisnis hilir yang lebih menguntungkan.
Kesimpulan
Selama periode 2022 hingga 2024, Pertamina berhasil meningkatkan pendapatannya sebesar 15%, dari USD 84,89 miliar pada tahun 2022 menjadi proyeksi yang mendekati angka tersebut pada akhir 2024. Pencapaian ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mengoptimalkan kinerja operasional dan keuangan, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global.