Elon Musk dan Kekhawatiran akan Populasi: Mengapa Ia Mengajak Orang untuk Memiliki Banyak Anak?

Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, dikenal tidak hanya karena inovasi teknologinya, tetapi juga karena pandangannya mengenai pertumbuhan populasi global. Dengan memiliki 14 anak, Musk secara konsisten mengajak masyarakat untuk memiliki lebih banyak anak, menekankan pentingnya hal ini bagi kelangsungan peradaban.

Dalam berbagai kesempatan, Musk menyuarakan kekhawatirannya terhadap penurunan angka kelahiran di negara-negara maju. Ia menilai bahwa tren ini dapat mengancam keberlangsungan budaya dan ekonomi negara-negara tersebut. Misalnya, pada sebuah festival politik di Italia, Musk mendesak masyarakat Italia dan negara industri lainnya untuk meningkatkan angka kelahiran atau menghadapi risiko hilangnya budaya mereka. Ia menyatakan, “Kita berada dalam bahaya tidak lagi memiliki negara-negara ini.”

inet.detik.com

Sebagai bentuk dukungannya terhadap pertumbuhan populasi, Musk juga berkomitmen untuk meningkatkan tunjangan pengasuhan anak di perusahaannya. Ia berharap langkah ini dapat diikuti oleh perusahaan lain untuk meringankan beban finansial keluarga dalam membesarkan anak. Musk menulis, “Anak-anak sangat berharga, saya memiliki rencana untuk peningkatkan sebuah tunjangan untuk anak-anak di perusahaan. Saya harap, ada banyak perusahaan yang akan melakukan hal yang sama.”

nesabamedia.com

Namun, pandangan Musk mengenai pentingnya memiliki banyak anak tidak selalu sejalan dengan kebijakan pemerintah. Meskipun ia mendorong peningkatan angka kelahiran, beberapa kebijakan pemerintah belum sepenuhnya mendukung keluarga dalam hal cuti berbayar atau peningkatan kredit pajak anak. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara ajakan Musk dan dukungan kebijakan yang diperlukan untuk mewujudkannya.

Netizen

Dengan jumlah anak yang mencapai 14, Elon Musk tidak hanya berbicara tentang pentingnya pertumbuhan populasi, tetapi juga menjalani apa yang ia sampaikan. Ia berharap langkah-langkah yang diambilnya dapat menginspirasi orang lain dan mendorong perubahan kebijakan yang lebih mendukung keluarga di masa depan.

  • Related Posts

    “Donald Trump Resmi Bubarkan Departemen Pendidikan AS: Alasan, Tantangan, dan Dampaknya”

    ​Pada tanggal 20 Maret 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif untuk membubarkan Departemen Pendidikan AS. Langkah ini bertujuan mengembalikan kendali pendidikan kepada pemerintah negara bagian dan lokal,…

    Dampak Perang Dagang Donald Trump: Ekonomi Global Tertekan, Indonesia Tetap Optimis

    Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa ketidakpastian global tetap tinggi akibat kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Kebijakan tersebut berdampak pada…

    You Missed

    Hery Gunardi Resmi Menjabat Dirut BRI: Profil, Rekam Jejak, dan Tantangan ke Depan

    Hery Gunardi Resmi Menjabat Dirut BRI: Profil, Rekam Jejak, dan Tantangan ke Depan

    “Panduan Lengkap Pembagian Warisan Rumah Orang Tua Sesuai Hukum: Jangan Sampai Salah!”

    “Panduan Lengkap Pembagian Warisan Rumah Orang Tua Sesuai Hukum: Jangan Sampai Salah!”

    SBY Hadiri Pengumuman Pengurus DPP Demokrat 2025-2030, Ini Susunan Lengkapnya

    SBY Hadiri Pengumuman Pengurus DPP Demokrat 2025-2030, Ini Susunan Lengkapnya

    “Ahmad Dhani dan Once Mekel Berselisih Soal Royalti Lagu ‘Separuh Nafas’: Benarkah Harus Bayar Rp10 Juta?”

    “Ahmad Dhani dan Once Mekel Berselisih Soal Royalti Lagu ‘Separuh Nafas’: Benarkah Harus Bayar Rp10 Juta?”

    Baim Wong Tegaskan Tak Pernah Ajarkan Anak Jauhi Paula Verhoeven, Ini Penjelasannya

    Baim Wong Tegaskan Tak Pernah Ajarkan Anak Jauhi Paula Verhoeven, Ini Penjelasannya

    Honda Siapkan 3 Mobil Hybrid untuk Indonesia di 2025, Ini Model dan Perkiraannya!

    Honda Siapkan 3 Mobil Hybrid untuk Indonesia di 2025, Ini Model dan Perkiraannya!