Makassar, Sulawesi Selatan – Banjir yang melanda Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sejak beberapa hari terakhir terus meluas, menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi. Intensitas hujan yang terus turun selama lebih dari 48 jam menyebabkan sejumlah wilayah di ibu kota provinsi tersebut terendam banjir, mengakibatkan kerugian materiel yang signifikan dan memicu evakuasi massal.

Banjir Meluas ke Wilayah Terpencil

Sejak awal pekan ini, hujan deras yang mengguyur Kota Makassar menyebabkan sejumlah sungai dan drainase meluap. Salah satu area yang paling parah terdampak adalah kawasan yang terletak di sekitar Sungai Tallo, dimana permukaan air terus meninggi, membanjiri pemukiman warga. Beberapa wilayah yang sebelumnya tidak pernah dilanda banjir kini juga ikut terendam, termasuk area di Kecamatan Panakkukang, Tamalanrea, dan Manggala.

“Ini adalah banjir terparah yang pernah saya alami di sini. Rumah saya hampir seluruhnya terendam, dan saya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman bersama anak-anak dan keluarga,” ujar Rudi, salah satu warga yang terdampak di daerah Panakkukang.

Banjir ini telah menenggelamkan ratusan rumah, menutup akses jalan utama, serta merusak fasilitas umum seperti jembatan, saluran pembuangan, dan jaringan listrik. Pemukiman yang berada di area dataran rendah menjadi yang paling parah terendam air, sementara kawasan lainnya terpaksa menghadapi pemadaman listrik akibat terendamnya sejumlah gardu listrik.

Evakuasi Ribuan Warga

Menurut data sementara yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, lebih dari 4.000 warga telah mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman, seperti gedung-gedung pemerintah, sekolah-sekolah yang dijadikan pos pengungsian, serta balai desa dan kantor kecamatan. Pengungsi sebagian besar adalah ibu-ibu dan anak-anak, sementara pria dewasa umumnya memilih bertahan di rumah untuk menjaga barang-barang dan memantau kondisi banjir.

Bantuan darurat berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan mulai didistribusikan oleh pemerintah setempat. Namun, kendala besar dalam distribusi bantuan adalah infrastruktur yang terendam, yang menghambat upaya pengiriman bantuan kepada para korban di kawasan yang lebih terpencil. Terlebih lagi, cuaca yang masih buruk menyebabkan upaya evakuasi menjadi lebih sulit.

“Situasi di lapangan sangat menantang. Beberapa jalan utama sudah terputus, dan bantuan darurat belum bisa menjangkau seluruh area yang terdampak. Kami berharap cuaca segera membaik agar evakuasi dan distribusi bantuan bisa lebih lancar,” kata Kepala BPBD Makassar, Andi Sudirman Sulaiman.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Banjir yang melanda Makassar juga berdampak signifikan terhadap kehidupan sosial dan ekonomi warga. Sejumlah pasar tradisional dan pusat perdagangan terpaksa tutup sementara waktu, dan aktivitas perekonomian di daerah-daerah yang terendam menjadi terhenti. Banyak warga yang bekerja sebagai pedagang kecil atau buruh harian yang kini tidak dapat menjalankan kegiatan ekonomi mereka, sehingga menambah beban sosial akibat bencana ini.

Sementara itu, sejumlah toko dan pusat perbelanjaan terpaksa mengalami kerugian besar akibat kerusakan barang dagangan yang terendam air. Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk dari otoritas terkait terkait dengan keadaan darurat ini.

“Kami memahami kesulitan yang dihadapi warga terdampak, dan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mereka. Kami juga meminta warga untuk tetap waspada dan mengikuti prosedur evakuasi yang telah ditetapkan,” ujar Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, dalam konferensi persnya.

Peran TNI, Polri, dan Relawan dalam Penanggulangan Bencana

Dalam menghadapi bencana ini, selain pemerintah daerah, bantuan juga datang dari TNI, Polri, serta berbagai organisasi kemanusiaan dan relawan yang bergerak membantu evakuasi dan pendistribusian bantuan. Petugas gabungan melakukan patroli di area-area yang terendam banjir untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal di rumah mereka.

“Kami melakukan segala upaya untuk mengamankan warga yang terjebak banjir. Selain mengevakuasi, kami juga membantu menyalurkan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi,” ujar Kapolres Makassar, AKBP Firman Nainggolan.

Di sisi lain, banyak relawan dari organisasi masyarakat dan kelompok kepedulian sosial yang datang dengan sukarela untuk membantu korban banjir, mulai dari menyediakan makanan hingga melakukan pencarian bagi warga yang hilang. Dukungan ini sangat penting mengingat sumber daya pemerintah yang terbatas dalam menjangkau seluruh daerah yang terdampak.

Prediksi Cuaca dan Waspada Bencana Susulan

BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk yang diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Hujan deras dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan mengguyur Makassar dan sekitarnya, yang berpotensi menyebabkan banjir susulan. Oleh karena itu, BPBD dan pemerintah setempat terus berupaya untuk melakukan langkah-langkah mitigasi bencana, termasuk peringatan dini kepada masyarakat.

“Ke depannya, kita akan tetap memantau kondisi cuaca dan memberikan informasi kepada masyarakat. Kami juga mengimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan banjir,” ujar Kepala BMKG Makassar, Arief Kurniawan.

Tanggapan Masyarakat dan Pemerintah

Tanggapan masyarakat di Makassar terhadap situasi banjir ini beragam. Banyak warga yang merasa cemas, tetapi mereka juga menunjukkan solidaritas dan kebersamaan dalam menghadapi bencana ini. Keprihatinan dan dukungan dari sesama warga juga menjadi hal yang sangat penting dalam proses pemulihan.

Sementara itu, pemerintah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk segera melakukan pemulihan pasca-bencana dan memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir. Meskipun tantangan besar harus dihadapi, langkah-langkah pemulihan sudah mulai dilakukan, termasuk pendataan kerugian dan evaluasi terhadap sistem drainase yang perlu dibenahi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kesimpulan

Banjir yang melanda Makassar menunjukkan dampak bencana alam yang luar biasa besar, mempengaruhi ribuan warga dan merusak banyak fasilitas. Di tengah tantangan besar ini, pemerintah, TNI, Polri, serta organisasi kemanusiaan bersatu untuk membantu warga yang terdampak dan bekerja keras untuk memulihkan keadaan. Dengan peringatan cuaca buruk yang masih berlaku, kewaspadaan tinggi dan upaya penanggulangan bencana yang lebih baik diperlukan agar dampak dari bencana ini dapat diminimalisir.