
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti telah menjadi salah satu andalan Indonesia di sektor ganda putri. Namun, belakangan ini, Fadia semakin sering dicoba untuk bermain rangkap di berbagai turnamen. Untuk mengoptimalkan peran tersebut, PBSI pun menyiapkan program latihan khusus bagi Fadia guna meningkatkan daya tahan fisik dan fleksibilitas permainannya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Fadia tidak hanya tampil bersama Apriyani di ganda putri, tetapi juga mulai dipersiapkan untuk bermain di nomor lain. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang PBSI dalam menghadapi turnamen besar, termasuk Olimpiade dan Kejuaraan Dunia. Pelatih ganda nasional menyadari bahwa tantangan bermain rangkap tidak hanya menguras fisik tetapi juga menuntut kesiapan mental dan strategi yang lebih matang.
“Fadia memiliki potensi besar untuk bermain rangkap, tetapi tentu saja tidak mudah. Kami menyiapkan program latihan yang lebih spesifik untuknya, termasuk peningkatan daya tahan, teknik bertahan, dan pemulihan cepat agar bisa tampil maksimal di dua sektor,” ujar pelatih Eng Hian.
Tantangan Bermain Rangkap
Bermain di dua nomor bukanlah hal baru dalam dunia bulu tangkis. Beberapa pemain elite dunia, seperti Zheng Siwei di ganda campuran dan ganda putra atau Huang Yaqiong yang sempat bermain rangkap, telah menunjukkan bahwa skema ini bisa berjalan dengan baik jika dikelola secara optimal. Namun, tantangan bagi Fadia cukup besar mengingat ritme pertandingan yang padat dan intensitas permainan yang tinggi.
Secara teknis, PBSI menilai bahwa Fadia memiliki keunggulan dalam permainan net dan kecepatan yang dapat diadaptasi untuk sektor lain. Namun, salah satu tantangan terbesar adalah pemulihan stamina dan menghindari risiko cedera akibat beban yang lebih berat. Oleh karena itu, PBSI merancang program latihan yang mencakup kombinasi latihan daya tahan, teknik recovery, serta latihan khusus untuk adaptasi permainan di dua sektor yang berbeda.
Dampak bagi Sektor Ganda Putri
Meskipun strategi ini bisa memberi keuntungan bagi Indonesia, muncul pertanyaan apakah fokus Fadia di ganda putri bisa terpengaruh. Apriyani Rahayu, yang saat ini menjadi pasangan utamanya, merupakan pemain yang sudah berpengalaman di panggung dunia. Keduanya memiliki chemistry yang kuat, sehingga PBSI tetap berhati-hati dalam mengelola strategi ini agar tidak mengganggu stabilitas performa mereka.
“Kami tetap memprioritaskan ganda putri karena Fadia dan Apriyani sudah menunjukkan performa yang sangat baik. Namun, dengan adanya fleksibilitas ini, kami berharap bisa membuka lebih banyak opsi strategi di turnamen ke depan,” tambah Eng Hian.
Keputusan PBSI untuk memberikan program latihan khusus bagi Fadia menandakan bahwa federasi sedang mencari solusi inovatif untuk memaksimalkan potensi para pemainnya. Dengan persiapan yang matang, strategi ini bisa menjadi senjata tambahan bagi Indonesia dalam persaingan di level dunia.
Kini, tantangan ada di pundak Fadia: apakah ia mampu menjawab kepercayaan ini dengan performa yang semakin konsisten? Semua mata akan tertuju padanya dalam turnamen-turnamen mendatang.